Setelah
puluhan tahun hidup terisolir, warga desa Watobaya tak lama lagi akan menikmati
ruas jalan baru. Ruas jalan ini menghubungkan desa Watobaya dengan jalan trans
Adonara menuju Waiwadan, Ibukota Kecamatan. Meski demikian, warga terlebih
dahulu harus melanjutkan pembangunan ruas jalan yang masih tersisa.
Ruas
jalan sepanjang hampir 6 kilometer ini dibangun secara gotong royong dengan
pengerahan tenaga kerja warga setempat. Sementara sumber dana dianggarkan dari
dana Desa dan program pemerintah pusat lainnya. Dari jarak enam kilometer ini,
sudah lebih dari tiga kilometer yang dikerjakan. Sementara dua kilometer lebih
sisanya sedang dalam penyelesaian.
Adapun
kegiatan pembangunannya dilakukan melalui kelompok kerja setiap dusun. Dengan
mengerahkan satu kelompok kerja setiap hari kerja, jadwal kerja kelompok tiap
dusun itu digilirkan. Segenap tenaga kerja berpartisipasi pada kegiatan
kelompok dusun masing-masing.
Adapun
ruas jalan ini pertama kali dibangun sebagai jalan tani dengan perkerasan
rabat. Tetapi jalan perkerasan rabat ini tidak bertahan lama. Selanjutnya,
pembangunan diteruskan dengan dana PPIP sejauh 210 meter pada tahun 2014.
Pembangunan pun dilanjutkan lagi sejauh 900 meter pada tahun 2016. Setelah itu,
dari 2017 hingga 2018, pembangunan diteruskan lagi sejauh 2090 meter dan kini
masih berlangsung pembangunannya.
Desa
Watobaya adalah desa swakarsa yang keluarga prasejahteranya (miskin) cukup
tinggi, yaitu sebesar 43 persen. Desa
ini terdiri dari 1134 jiwa. Produksi padi ladang pada tahun 2016 menurut
Adonara Barat Dalam Angka adalah sebesar 10 ton. Selain itu, terdapat produksi
jagung sebanyak 70 ton dan ubi kayu 60 ton. Produksi tanaman pangan ini untuk
konsumsi sendiri dan pakan ternak.
Jumlah
ternak babi di desa ini sebanyak 300 ekor sementara ternak kambing sebanyak 100
ekor. Sementara hasil produksi lainnya adalah buah-buahan berupa pisang dan
tanaman perdagangan berupa kelapa, kemiri, kapuk, dan asam. (smpt)
Warga sedang bekerja. Foto: Melan Makin |
Ruas jalan Watobaya. Foto: Melan Makin |
LUAR BIASA MANTAP. Terus galakan spirit "DESA MEMBANGUN". Izin berikan catatan kecil: Informasi tentang tanaman perdagangan di Desa Wato Baya terlupakan tanaman perdagangan JAMBU MENTE. Diwartakan bahwa hasil Jambu Mente Di Wato Baya ini sungguh berlimpah. Dalam sepekan dihimpun pedagang lebih dari 4 ton.
BalasHapusTerima kasih .. "Desa Kuat Negara Makmur".