Rabu, 20 November 2019

Imbas Rabat JUT, Trayek Tetap Angkutan Pelajar Mulai Beroperasi

Berbagai unit usaha mulai muncul di desa Watobaya memanfaatkan infastruktur jalan usaha tani (JUT) yang hampir rampung dikerjakan. Salah satu yang kini mulai beroperasi adalah usaha angkutan bagi pelajar. Usaha angkutan ini memanfaatkan mobil pick up yang sudah dimodifikasi dengan atap dan tempat duduk sehingga nyaman digunakan.
Pantauan di lokasi pada Rabu (20/11/2019), sejumlah pelajar asal dusun Lamalewa dan Lamawolo di Desa Watobaya telah berlangganan moda transportasi ini. Mereka dijemput dan diantar langsung ke tempat tujuan setiap hari sekolah. Sementara ongkos layanan angkut dipatok seratus ribu rupiah per bulan untuk siswa yang berlangganan.
Berdasarkan pengukuran, jarak ruas jalan tani dari dusun Lamalewa dan Lamawolo ke jalan trans Adonara adalah sejauh lima kilometer. Hingga saat ini, ruas jalan yang sudah dirabat beton mencapai empat kilometer. Walaupun masih dalam proses pengerjaan, pemanfaatan ruas jalan untuk usaha jasa produktif mulai muncul.
Tahun-tahun sebelumnya, desa Watobaya cukup terisolir dalam hal akses transpotasi. Karenanya, para pelajar asal Watobaya harus indekost jika menempuh pendidikan lanjut di Waiwadan. Saat ini dengan kemudahan akses transportasi ke pedalaman, unit usaha angkutan untuk pelajar dapat melayani setiap hari sekolah.

Kepala Desa Watobaya terpilih 2019-2025 Yohanes Tupen Kenotan saat penetapan RKPDes pada Rabu (20/11/2019) mengungkapkan, pemerintah desa Watobaya menargetkan dua ruas jalan usaha tani di Watobaya harus dituntaskan dalam beberapa tahun ke depan. Ruas jalan ini membuka isolasi wilayah desa dan menghidupkan kegiatan ekonomi masyarakat. (Teks: Simpet)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar