Jumat, 16 Maret 2018

Peristiwa 'Ikan Gera’, Lembaga Adat Gelar Ritus

Foto: Ian Milano
Foto: Ian Milano
Seekor ikan berukuran raksasa terdampar di pantai dalam wilayah adat Lewohele. Peristiwa yang dikenal dengan nama 'ikan gera' ini terjadi pada Kamis (8-3-2018) lalu. Sesuai tradisi, lembaga adat pun menggelar ritus. Mereka mengumpulkan suku-suku dalam wilayah adat bersangkutan. Para anggota yang dikumpulkan berada dalam garis patrilineal.



Sesuai tradisi, yang menemukan ikan melapor kepada kepala suku penjaga wilayah pantai. Oleh kepala suku penjaga pantai, peristiwa disampaikan kepada suku induk di kampung Lewohele. Suku Lewohele mendiami kampung induk, dimana secara adat wilayah pantai termasuk dalam wilayah mereka. Sementara suku Lewohele sendiri menghuni wilayah yang kini termasuk wilayah administrasi desa Watobaya.

Selanjutnya, masyarakat adat pun dikumpulkan. Untuk kepentingan ritus, dikorbankan seekor hewan. Lalu, hewan tersebut beserta ikan dibagikan kepada seluruh kepala keluarga yang menjadi kelompok adat bersangkutan. Proses pembagian daging dilakukan dengan menggunakan daun waru dan tali lontar sesuai tradisi turun temurun.

Peristiwa ikan gera ini terjadi berulang alam waktu puluhan tahun sekali. Konon, ini adalah kejadian yang keenam kalinya. Sementara itu, wilayah adat Lewohele dewasa ini terbagi dalam dua desa, yaitu desa Waitukan dan Desa Watobaya. Peristiwa 'ikan gera' ini mengumpulkan warga dua desa ini dalam satu event bersama. (teks: Thomas Wolor, Simpet Soge)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar