Foto: Ian Milano |
Foto: Ian Milano |
Seekor ikan berukuran raksasa terdampar di pantai
dalam wilayah adat Lewohele. Peristiwa yang dikenal dengan nama 'ikan gera' ini terjadi pada Kamis (8-3-2018) lalu.
Sesuai tradisi, lembaga adat pun menggelar ritus. Mereka mengumpulkan suku-suku
dalam wilayah adat bersangkutan. Para anggota yang dikumpulkan berada dalam
garis patrilineal.
Sesuai tradisi, yang menemukan ikan melapor
kepada kepala suku penjaga wilayah pantai. Oleh kepala suku penjaga pantai,
peristiwa disampaikan kepada suku induk di kampung Lewohele. Suku Lewohele
mendiami kampung induk, dimana secara adat wilayah pantai termasuk dalam
wilayah mereka. Sementara suku Lewohele sendiri menghuni wilayah yang kini
termasuk wilayah administrasi desa Watobaya.
Selanjutnya, masyarakat adat pun dikumpulkan.
Untuk kepentingan ritus, dikorbankan seekor hewan. Lalu, hewan tersebut beserta
ikan dibagikan kepada seluruh kepala keluarga yang menjadi kelompok adat
bersangkutan. Proses pembagian daging dilakukan dengan menggunakan daun waru
dan tali lontar sesuai tradisi turun temurun.
Peristiwa ikan gera ini terjadi berulang alam waktu
puluhan tahun sekali. Konon, ini adalah kejadian yang keenam kalinya. Sementara
itu, wilayah adat Lewohele dewasa ini terbagi dalam dua desa, yaitu desa
Waitukan dan Desa Watobaya. Peristiwa 'ikan gera' ini mengumpulkan warga dua
desa ini dalam satu event bersama. (teks: Thomas Wolor, Simpet Soge)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar