Selasa, 07 Juli 2020

Jelang Musim Kemarau, Petani Tembakau Mulai Panen Hasil

Foto: Bartolomeus Bayun
Petani tembakau di desa Watobaya mulai melakukan panen. Ada paling kurang empat unit usaha skala rumah tangga yang bergiat di bidang produksi bahan penyegar ini. Umumnya, semua kegiatan dari penyiapan bibit, lahan hingga pemasaran dilakukan sendiri oleh anggota rumah tangga bersangkutan.
Salah satu petani tembakau, Epu Seran (53) saat ditemui di kediamannya di dusun Lamalewa Desa Watobaya mengungkapkan, sekali petik ia bisa panen hampir 20 kilogram tembakau siap jual. Adapun lokasi penanaman bertempat di areal Dua, dua kilometer di utara dusun Lamalewa.
Untuk setiap satu periode tanam dapat dilakukan beberapa kali pemetikan. Namun, perlu pengolahan yang tepat waktu serta berhatihati agar kualitas tembakau terjaga. "Sebelum diiris, setiap kilogram daun tua dikemas menjadi lima gulungan. Tembakau kemudian dikeringkan dan disimpan dulu beberapa waktu sebelum dijual," demikian ungkap Epu.
Sebagai informasi, harga tembakau di pasaran saat ini berkisar antara 300.000 hingga 500.000 tergantung kualitas dan citarasa. Diproyeksikan setiap kali petik, petani bisa raup minimal 6 juta rupiah. Ada satu periode tanam dan beberapa kali periode petik dalam setahun. Dengan demikian, usaha tani tembakau ini cukup menjanjikan untuk ditekuni. (Teks: Simpet)


Foto: Bartolomeus Bayun

Foto: Bartolomeus Bayun


Tidak ada komentar:

Posting Komentar