Senin, 16 Juli 2018

Imbas Pekerjaan Jalan Tani, Warga Tekuni Usaha Pengadaan Material Lokal

Foto: Liberius Langsinus
Dua orang anak menemani orangtua mereka yang mengumpulkan kerikil pecah. Tampak timbunan kerikil pecah dan kantung semen yang terisi kerikil.

Pembangunan jalan tani yang sejauh ini mencapai lebih dari tiga kilometer ternyata berdampak langsung pada kegiatan masyarakat desa Watobaya. Jika sebelumnya warga desa hanya mengandalkan penghasilan dari usaha pertanian dan perkebunan, kini satu lagi usaha yang dilakukan warga untuk mendulang rupiah. Jenis usaha tersebut adalah usaha pengadaan material lokal.
Tampak di lapangan, warga desa mengumpulkan material kerikil pecah di sejumlah tempat. Dengan berbekal peralatan pemecah batu, baik pria maupun wanita memadati lokasi tambang material lokal untuk mengumpulkan batu. Batu-batu tersebut dipecah menjadi kerikil dan disimpan ke dalam karung semen. Setiap dua puluh karung semen ditaksir volumenya satu kubik.
Kerikil pecah tersebut kemudian dibeli oleh tim pengelola pekerjaan jalan tani. Tiap kubik kerikil pecah dihargai 500 ribu rupiah. Adapun harga ini lebih murah daripada harus mengeluarkan tambahan dana untuk ongkos angkut material serupa dari luar desa.

Dari sejumlah paket pekerjaan rabat beton hingga kini, terhitung sudah ratusan kubik material lokal yang digunakan. Volume material tersebut setara dengan penerimaan uang ratusan juta rupiah. Uang yang diterima ini terhitung sebagai penerimaan bruto yang cukup berpengaruh dalam peningkatan pendapatan per kapita masyarakat setempat. (teks: Simpet Soge)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar